
Sungguh, meski kalian mungkin merasakan deja vu seakan-akan telah mendengar nama J-Topia sebelumnya di sebuah tempat, namun komunitas yang baru berumur sekitar lima kali masa pengeraman telur ayam oleh induknya ini benar-benar fresh dan baru! J-Topia adalah sebuah komunitas yang saya dirikan bersama dengan [Crux] Arc Noid dan Shiro Ookami sebagai sebuah wadah, bahkan "shelter" bagi para otaku dan tentunya... para Strazar.
The (Un)Fateful Encounter
Agak lucu mengingat sesungguhnya komunitas ini berdiri dengan pattern yang cukup unik. Saya dan Shiro sendiri adalah 1 angkatan, namun kami berdua tidak pernah menyinggung-nyinggung soal pembangunan sebuah komunitas otaku. Sedangkan saya sendiri baru bertemu Crux-senpai saat kuliah saya sudah menginjak semester 6. Pertemuan kami berdua pun sangat "lucu" dan tidak disengaja: lewat sebaris kalimat komentar pada thread mengenai Entrepreneurship Event di forum intenal prodi saya ^^! Dari kalimat singkat ini, rantai hubungan segera berkembang seperti virus: chatting lewat YM, Facebook, kemudian bertemunya Crux-senpai dengan Shiro. "Pertemuan" mereka berdua pun cukup lucu karena sesungguhnya mereka berdua sama-sama asdos...namun jarang bertegur sapa, mungkin karena mata ajar yang berbeda. Hihihi... Nah, sejak pertemuan yang penuh (atau bahkan sebaliknya: kurang) dengan takdir itu, ternyata kami "lumayan" cocok, terutama dalam hal otakuisme. Segalanya terjadi: chatting, konferensi virtual dan nyata, sharing resource, timpuk-menimpuk dengan segala benda tumpul, dan seterusnya. Terbitlah pikiran kami untuk membagi kebahagiaan (sekaligus kekacauan) ini dengan membangun sebuah komunitas otaku.
Suddenly...The Name!
Sebuah komunitas tentunya harus mempunyai nama. Tanpa nama, sebuah komunitas akan kehilangan kekuatannya. Tanpa nama, kami akan suka beraksi dan melakukan ekspansi. Tanpa nama, komunitas kami hanya akan berakhir seperti sayur tanpa gara, guling tanpa bantal, dan meja desktop computer tanpa sebentuk Figma Drossel.
Yang hebat sekaligus mengenaskan, komunitas kami sendiri sesungguhnya sempat berjalan selama hampir 3 bulan tanpa nama sekali! Selain karena kurangnya pasokan oksigen terhadap otak kami akibat himpitan tugas-tugas "edan tenan" itu, faktor utama penyebab tragedi ini adalah karena otak masing-masing kami terlalu "kreatif" memikirkan nama-nama yang kelewat "sophisticated". Beberapa dari nama tersebut bahkan terlalu "wow" sehingga terpaksa tidak saya sebutkan di sini ^^! Kami pun kelebihan beban, dan menyerah sebentar di hari yang panas itu. Lalu, seperti sebuah bunyi "Ding" saat Download manager mencapai 100%, sebuah nama lewat di dalam otak saya (*narsisme yang kelewat narsis*): J-Topia!
Dan nama ini pun langsung disetujui, dengan 100% aklamasi (haha).
"J" pada J-Topia memang secara utama berkiblat ke "Japanese" atau "Jepang". Meski demikian, J di sini juga bisa berarti "Junction" yang berarti "joining","uniting", atau bahkan "attached together". Sehingga, J-Topia tidak hanya akan menjadi tempat bagi pecinta kebudayaan Jepang saja, namun juga mereka yang haus akan apa pun yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, entah itu dalam hal kuliah, teknologi, etimologi, komputasi, genetika, filosofi, dan sebagainya. Beranjak dari pemahaman inilah saya mulai menciptakan konsep Strazar - An otaku who can "learn, filter, absorb, and do anything that necessary"
Sedangkan kata "Topia" sendiri diambil dari kata "Topos" yang berarti "place". Ya, itu benar: kami tidak hanya ingin menjadi sekedar komunitas, namun juga sebuah "tempat" tersendiri - sebuah wadah yang elastis dan dinamis yang mampu menjadi tempat persinggahan bagi semua otaku dan strazar yang haus akan ilmu pengetahuan terutama mengenai kebudayaan Jepang tersebut.
Mengapa Jepang? Hal itu akan saya jabarkan di posting yang lain.
The Evolved Logo
Satu detik setelah nama J-Topia "ditemukan", kami sadar bahwa kami butuh logo. Hal ini disebabkan bahwa kepercayaan kami bahwa sepotong gambar bisa menjelaskan seribu makna atau setidaknya, mampu menjadi komplemen yang meng-amplifikasi makna tersebut. Berbekal kepercayaan ini plus sifat "langsung-an" kami, segera saja kami membuat beberapa logo yang terus berubah-ubah layaknya gaya rambut Ryu dari Shaman King:
Logo 1

Logo pertama ini diciptakan oleh Crux-senpai dengan tema gothic, dan sebenarnya sangat keren...sayang logo ini tidak bertahan lama...
Logo 2

Yang satu ini diciptakan oleh Shiro-tan...looks cool, simple, and sophisticated. Nice!
Logo 3

Nah, yang satu ini dibuat oleh saya, dan ternyata cukup lama dipakai sebelum logo yang sekarang digunakan (hehehe, narsis lagi). Saya menggunakan konsep pictograph blending di mana simbol yang ada tampak seperti huruf kanji "watashi" atau "boku", padahal itu adalah gabungan dari huruf J kapital dan t kecil... you got the points.
Logo 4

Our current logo! Diciptakan bersama oleh kami bertiga, namun sesungguhnya lambang "J" besar dengan warna merah menyala itu terinspirasi dari sebuah situs otaku yang sangat besar dan elegan... silakan cari tahu sendiri, hehehe...
Warna merah chrome yang menyolok menunjukkan keinginan kami untuk menjadi menonjol dengan cara yang elegan (kalau Shiro bilangnya 'elek gan') di tengah "common" society. Kami ingin selalu menjadi yang terdepan dan terbaik, namun juga tetap bersedia mengayomi (nah ini kalau saya bilangnya 'babysitting' ^^) seluruh member J-Topia dan masyarakat.
Our First Event
Event besar pertama kali adalah J-Topia On Screen! (JOS) Dalam event ini, intinya kami mengadakan acara nonton bareng animasi-animasi bermutu sekaligus memperkenalkan J-Topia pada lingkup universitas kami. Dalam acara ini, kami bekerja sama dengan KSA (Kelompok Studi Animasi) dan berjanji akan mengerjakan project "bareng" lebih banyak lagi selain JOS.
Berikut adalah poster keren dari JOS yang dirancang oleh Crux, Shiro, dan Eduardo (click untuk perbesar):

Dalam event ini, kami merasa tertantang untuk melakukan banyak hal. Maklum, hanya sedikit dari kami yang pernah terlibat dalam sebuah organisasi. Bayangkan: menyusun acara, mengadakan ticket box, menjaga stand, mengurus konsumsi, dan oh my gosh...mengurusu izin ruang dan waktu!!! Namun untunglah kami semua bisa melalui semua itu dengan cukup baik dengan bantuan para member yang lain...
Pada Hari H pun tidak mengecewakan. Meski sesi 1 sempat sedikit sepi, namun pada sesi 2, jumlah spectator meningkat drastis, dan tanggapan-tanggapan mereka pun seluruhnya baik dan menyenangkan. Bahkan sebagian besar mengusulkan agar acara ini dilakukan secara reguler namun tanpa ticket box, hehehe...
Last but Not Least...
Banyak yang ingin saya tulis di posting ini, namun pada saat ini, J-Topia masih bertumbuh sehingga mungkin hanya "sejumlah itu" dulu yang bisa saya ceritakan tentang J-Topia saat ini. Kelak, saya, Shinrue Ainsofroi, yakin bahwa J-Topia - ya, J-Topia yang kami bertiga dirikan dan asuh bagai anak kami sendiri - akan berkembang, bahkan melewati perkiraan kami, sesuai dengan potongan lagu termahsyur yang dinyanyikan Louis Armstrong berikut:
I hear babies cry
I watch them grow
They'll learn much more
than I'll never know
...and I think to myself, what a wonderful world
Yes, I think to myself:
What a wonderful world.
Dedicated to all of J-Topia Members, Otakus, and Strazars out there. Wanna join us? Visit our Facebook Group Page now!
No comments:
Post a Comment