Humankind cannot gain anything without first giving something in return. To obtain, something of equal value must be lost. That is alchemy's first law of Equivalent Exchange. In those days, we really believed that to be the world's one, and only, truth. But the real world is imperfect and there is not a single law that can explain everything. Even the law of Equivalent Exchange. In spite of that we still believe that people cannot gain anything without offering something in return and that everyone can gain something by putting forth the effort. Equivalent Exchange is not the world's one, and only truth.--- Alphonse Elric, Fullmetal Alchemist
Bagi siapa saja yang pernah menonton atau membaca serial Hagaren no Renkinjutsushi (Fullmetal Alchemist) pasti sudah tidak asing lagi saat membaca quote di atas. Konsep dalam dunia alkimia versi FMA yang dikemukakan oleh Al tersebut disebut sebagai "Touka Koukan" atau dalam bahasa Inggris adalah "Equivalent Exchange", "Law of Equilibrium", sebuah Pertukaran yang Setara dan Adil.
Inti dari Touka Koukan sendiri sesungguhnya tidak sukar untuk dipahami. Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu, maka pada saat yang sama harus mengorbankan sesuatu juga dengan "kadar" yang sama dan seimbang dengan yang ingin ia dapatkan. Dalam ilmu alkimia ala FMA, contoh praktisnya adalah ketika seorang alkemis ingin mengubah batu menjadi emas, maka ia harus menuliskan lambang heksagram alkimia (kecuali ia sudah pernah melihat apa yang ada di balik "The Door of Truth"), kemudian menentukan amounts (jumlah) dari substansi bebatuan yang harus ia ubah, dan akhirnya mengubahnya menjadi substansi emas yang seimbang dengan kadar bebatuan yang ia ubah tadi.
Meski demikian, proses sesungguhnya atau daur hidup (life cycle) dari Touka Koukan sendiri masih menjadi misteri yang tidak terlalu terungkap secara gamblang, sebelum kita akhirnya menjumpai si mayor-pelepas-baju-yang-kekar, Alex Louis Armstrong, saat ia harus berhadapan dengan Scar:
Nah, dari kata-kata mayor yang narsis dengan ototnya ini, kita pun menemukan 2 elemen utama dari Touka Koukan: penghancuran dan penciptaan, yang selalu bersebelahan seperti dua sisi di sebuah koin. Sayangnya, ada sebuah missing link atau mata rantai yang belum ditemukan dari proses Touka Koukan. Sebuah mata rantai yang menghubungkan antara proses penghancuran dan penciptaan - sebuah jembatan yang mengkoneksikan keduanya.
Maka, marilah kita beralih ke Edward Elric, tokoh utama kita yang bertubuh ceb...uh, saya belum mau mati karena di-transmutasi...jadi langsung kita lanjutkan saja ^^ Ed pernah menjelaskan bahwa untuk melakukan transmutasi yang baik dan sukses, seorang alkemis harus memiliki apa yang disebut "pengetahuan". Pengetahuan ini terdiri atas banyak hal, dan yang terutama adalah pengetahuan mengenai materi yang ada, dan bagaimana mereka hancur dan diciptakan. Pada alkemis biasa, mereka harus menggambar heksagram untuk "membangkitkan pengetahuan" ini. Beberapa alkemis seperti Roy Mustang (sebelum ia melihat Pintu Kebenaran) harus menggambar heksagram ini di peralatan yang mereka kenakan, contohnya adalah sarung tangan. Namun, untuk Ed yang sudah pernah melihat "dunia di balik The Door of The Truth", maka ia tidak perlu repot-repot menggambarnya, cukup menyatukan kedua tangannya (nampak seperti berdoa, sebagai lambang penyatuan akan 2 hal yang berbeda: tubuh-roh, yin-yang, dan sejenisnya) sebelum melakukan transmutasi. SPOILER ALERT: Hal ini terjadi karena "dunia lain" itu sesungguhnya adalah dunia di mana alkimia tidak berkembang, namun pembelajaran mengenai materi dan atom justru sangat berkembang (kimia), dengan kata lain...dunia kita. Edward yang sudah pernah "dibawa" ke dunia itu, sudah memahami dan menyerap seluruh "pengetahuan" yang diperlukan. Untuk mengakses pengetahuan itu, ia cukup menyatukan kedua tangannya, yang bisa juga dilambangkan sebagai perpaduan antara kekuatan alkimia dan pengetahuan kimia dari kedua dunia.
Eureka dan Eureka, di sini kita menemukan elemen ketiga yang kurang dari Touka Koukan. Elemen yang hilang ini menjadi pondasi penting dari proses Touka Koukan, karena tanpanya, maka proses transmutasi bisa dipastikan akan gagal total karena ketidaktahuan pelakunya akan kadar dan materi yang benar. Proses ini adalah sebuah proses pembelajaran akan sebuah pengetahuan, atau lebih tepatnya...penyerapan.
Penyerapan-penghancuran-penciptaan... Kini, kita memiliki diagram proses yang lengkap dari Touka Koukan:

Dengan begitu, kita bisa mengurai proses transmutasi menjadi tiga tahap:
...dan itulah sebuah proses transmutasi berdasarkan Touka Koukan yang sempurna. Proses ini akan terjadi berulang-ulang, dan oleh karena itu membentuk sebuah rantai yang tidak putus-putusnya, dan hal itulah yang akan menjaga keseimbangan alam semesta. Sayangnya, beberapa alkemis seperti Scar hanya terhenti di tahap penyerapan dan penghancuran. Akibatnya, ia tidak lagi menjadi alkemis, namun menjadi Destructor atau Degenerator. Akibat proses yang terhenti seperti itu, penciptaan ulang tidak akan terjadi dan yang tersisa hanya kehancuran. Keseimbangan alam semesta pun menjadi rusak, dan tiba-tiba semua kehidupan menjadi terkena dampaknya, karena Touka Koukan bersifat mewabah. Mirip seperti virus.
Sesungguhnya, proses Touka Koukan ini tidak hanya kita jumpai dalam serial FMA saja. Dalam berbagai kebudayaan, kita selalu dikenalkan dengan konsep Tritunggal atau Trinitas. Contohnya saja, dalam agama Hindu terdapat Trimurti atau Tiga Dewa Utama: Brahma sebagai Sang Pencipta, Wisnu (Vishnu) sebagai Sang Penjaga, dan Siwa (Shiva) sebagai Sang Penghancur. Dalam berbagai agama dan kebudayaan, proses Touka Koukan sudah disebarkan dan diajarkan sebagai inti dari seluruh pergerakan alam semesta: bahwa Touka Koukan adalah daur hidup, reinkarnasi, dan simbol sebagai kebangkitan kembali setelah kematian.
Dalam ilmu pengetahuan semacam biologi pun kita mengetahui bahwa daur hidup organisme pun mengandung prinsip Touka Koukan. Pada saat sebuah organisme contohnya seekor kuda, meninggal, maka jasadnya akan terurai (destruction) menjadi berbagai jasad renik dan mineral yang akan diserap tanah (absorption) dan diolah menjadi humus sebagai bahan nutrisi untuk munculnya sang produsen, yakni tumbuhan (creation).
Dan akhirnya, mari kita kembali ke judul. Bagaimana aplikasi Touka Koukan dalam dunia nyata? Dan apa untungnya untuk diri kita?
Prinsip ini sesungguhnya sudah sangat banyak terjadi dalam hidup kita, hanya saja kita kurang menyadarinya. Contohnya saja pada saat TK dan SD, Anda diajari bahwa dengan berdoa, maka Anda dapat berkomunikasi dengan Tuhan, yang konon adalah kebutuhan esensial dalam hidup. Kemudian, pada SMP, paham itu dihancurkan lagi bahwa berdoa saja tidak cukup. Anda juga harus bekerja dan berusaha (ora et labora) untuk mencapai hasil yang maksimal. Anda menyerap paham itu, menghancurkan yang lama, dan menanamkan paham baru dalam pikiran Anda. Pada saat SMA dan Kuliah, Anda kembali belajar bahwa konsep berusaha dan berdoa saja tidak cukup. Tiba-tiba Anda paham dan sadar bahwa Anda juga butuh planning, management, dan pemilihan strategi yang tetapt dalam proses "usaha" itu. Paham lama Anda kembali hancur...hanya untuk dibangun ulang menjadi lebih baik, dan demikian seterusnya.
Yang mau saya sampaikan dengan contoh di atas adalah:
Mulai dari sekarang, berhentilah untuk takut saat mempelajari dan melakukan sesuatu yang baru.
Manusia diciptakan untuk bertumbuh dan untuk berkembang. Merupakan hak dan kewajiban masing-masing dari kita untuk menyempurnakan diri sendiri sesuai dengan talenta yang diberikan Tuhan pada kita. Jika kita selalu berkata "Tidak!" untuk hal-hal yang baru, padahal hal-hal itu positif, maka kita sendiri yang akan rugi. Mengapa? Karena kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati dan menyerap sebuah pengetahuan baru, yang mungkin saja suatu hari kita perlukan.
Cara yang sama akan menghasilkan result yang sama pula, dan di cara-cara lama inilah kita biasanya terjebak. Untuk meraih hasil yang berbeda - entah itu dalam lingkungan sosial, organisasi, pekerjaan, dan percintaan/romansa - maka Anda harus berani menyerap pengetahuan-pengetahuan baru kemudian "menghancurkan" kaidah-kaidah dan cara-cara lama yang sudah tidak relevan itu. Dari situ, Anda akan membangun kembali diri Anda yang baru, yang merupakan versi yang lebih upgraded dan bermutu daripada yang lama.
Banyak orang merasa takut saat harus menghancurkan diri mereka yang lama. Ilusi akan keluarnya mereka dari kursi nyaman selama ini menghantui diri mereka, dan tiba-tiba berubah menjadi kursi listrik penuh dengan pengekang. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak layak untuk "hancur"...karena mereka terlalu tua, terlalu muda, terlalu bodoh, terlalu pandai...terlalu banyak alasan. Mereka selalu mencari-cari cara untuk menghindari "kehancuran" dengan menambal lubang-lubang yang sudah membusuk, sampai tidak bisa ditutupi lagi. Dan pada akhirnya, mereka akan sadar bahwa mereka selama ini mereka hidup dari ilusi...bahwa mereka makan dan minum dari borok dan luka yang sudah tidak bisa lagi dibendung baunya. Mereka akan mencoba berubah, namun sudah terlambat. Virus itu sudah mengkista terlalu lama, dan telah menjadi lebih keras dari berlian.
Karena itu, marilah kita tidak menjadi salah satu dari "mereka." Bagi Anda yang mengenal IT, pasti mengerti bahwa terkadang tidak ada jalan lain menyelamatkan komputer kita selain dengan mem-format ulang harddisk milik kita. Bejibun antivirus yang kita install untuk mempertahankan diri dari virus yang ada malah melambatkan performa CPU dan hanya menjadi solusi semu sebab mereka harus terus "ditambal" dan akhirnya menjadi virus baru. Saat diformat ulang, segalanya menjadi bersih. Sistem operasi yang baru bisa diletakkan di dalamnya, dan pasti akan muncul hal baik dari "kehancuran sementara" itu.
Tentunya itu hanya analogi - Anda tidak perlu sampai memformat ulang diri Anda. Cukup hancurkan kebiasaan lama Anda yang tidak bermutu, seperti: selalu mengambil jalan yang sama saat pergi kuliah/sekolah, menghabiskan waktu dengan bermain MMORPG, atau menyetel musik-musik sedih untuk mengasihani diri sendiri. Cobalah untuk pergi keluar dan melakukan hal baru. Ambil rute baru, carilah kolega baru, dan lakukanlah hal-hal baru bersama. Banyak hal-hal yang baru, sederhana, namun menyenangkan yang bisa Anda lakukan bersama sahabat Anda, seperti: memancing, mengunjungi panti asuhan, bermain billiard, parkour, dan sebagainya.
Jika Anda ingin mendapatkan hal yang belum pernah Anda dapatkan sebelumnya (pekerjaan yang layak, pacar yang cantik), maka lakukanlah hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Seperti quote yang selalu beredar dalam komik Kenji karya Ryuchi Matsuda:
Semoga harimau, ups, prinsip Touka Koukan dapat memberikan kebaikan dalam kehidupan finansial, sosial, spiritual, dan romansa Anda. Salam Strazar.
Meski demikian, proses sesungguhnya atau daur hidup (life cycle) dari Touka Koukan sendiri masih menjadi misteri yang tidak terlalu terungkap secara gamblang, sebelum kita akhirnya menjumpai si mayor-pelepas-baju-yang-kekar, Alex Louis Armstrong, saat ia harus berhadapan dengan Scar:
Behind destruction, there lies creation! Behind creation, there lies destruction! Destruction and creation are two sides of the same coin!! DESTROY AND CREATE!! FOR THIS IS THE LAW OF THE UNIVERSE! [takes off shirt]
Nah, dari kata-kata mayor yang narsis dengan ototnya ini, kita pun menemukan 2 elemen utama dari Touka Koukan: penghancuran dan penciptaan, yang selalu bersebelahan seperti dua sisi di sebuah koin. Sayangnya, ada sebuah missing link atau mata rantai yang belum ditemukan dari proses Touka Koukan. Sebuah mata rantai yang menghubungkan antara proses penghancuran dan penciptaan - sebuah jembatan yang mengkoneksikan keduanya.
Maka, marilah kita beralih ke Edward Elric, tokoh utama kita yang bertubuh ceb...uh, saya belum mau mati karena di-transmutasi...jadi langsung kita lanjutkan saja ^^ Ed pernah menjelaskan bahwa untuk melakukan transmutasi yang baik dan sukses, seorang alkemis harus memiliki apa yang disebut "pengetahuan". Pengetahuan ini terdiri atas banyak hal, dan yang terutama adalah pengetahuan mengenai materi yang ada, dan bagaimana mereka hancur dan diciptakan. Pada alkemis biasa, mereka harus menggambar heksagram untuk "membangkitkan pengetahuan" ini. Beberapa alkemis seperti Roy Mustang (sebelum ia melihat Pintu Kebenaran) harus menggambar heksagram ini di peralatan yang mereka kenakan, contohnya adalah sarung tangan. Namun, untuk Ed yang sudah pernah melihat "dunia di balik The Door of The Truth", maka ia tidak perlu repot-repot menggambarnya, cukup menyatukan kedua tangannya (nampak seperti berdoa, sebagai lambang penyatuan akan 2 hal yang berbeda: tubuh-roh, yin-yang, dan sejenisnya) sebelum melakukan transmutasi. SPOILER ALERT: Hal ini terjadi karena "dunia lain" itu sesungguhnya adalah dunia di mana alkimia tidak berkembang, namun pembelajaran mengenai materi dan atom justru sangat berkembang (kimia), dengan kata lain...dunia kita. Edward yang sudah pernah "dibawa" ke dunia itu, sudah memahami dan menyerap seluruh "pengetahuan" yang diperlukan. Untuk mengakses pengetahuan itu, ia cukup menyatukan kedua tangannya, yang bisa juga dilambangkan sebagai perpaduan antara kekuatan alkimia dan pengetahuan kimia dari kedua dunia.
Eureka dan Eureka, di sini kita menemukan elemen ketiga yang kurang dari Touka Koukan. Elemen yang hilang ini menjadi pondasi penting dari proses Touka Koukan, karena tanpanya, maka proses transmutasi bisa dipastikan akan gagal total karena ketidaktahuan pelakunya akan kadar dan materi yang benar. Proses ini adalah sebuah proses pembelajaran akan sebuah pengetahuan, atau lebih tepatnya...penyerapan.
Penyerapan-penghancuran-penciptaan... Kini, kita memiliki diagram proses yang lengkap dari Touka Koukan:

Dengan begitu, kita bisa mengurai proses transmutasi menjadi tiga tahap:
- Melakukan penyerapan akan pengetahuan. Bisa dilakukan dengan lambang heksagram atau menyatukan tangan
- Menghancurkan materi/substansi awal berdasarkan pengetahuan tadi
- Menciptakan ulang materi baru dengan "kadar" yang setara dengan materi yang baru saja dihancurkan
...dan itulah sebuah proses transmutasi berdasarkan Touka Koukan yang sempurna. Proses ini akan terjadi berulang-ulang, dan oleh karena itu membentuk sebuah rantai yang tidak putus-putusnya, dan hal itulah yang akan menjaga keseimbangan alam semesta. Sayangnya, beberapa alkemis seperti Scar hanya terhenti di tahap penyerapan dan penghancuran. Akibatnya, ia tidak lagi menjadi alkemis, namun menjadi Destructor atau Degenerator. Akibat proses yang terhenti seperti itu, penciptaan ulang tidak akan terjadi dan yang tersisa hanya kehancuran. Keseimbangan alam semesta pun menjadi rusak, dan tiba-tiba semua kehidupan menjadi terkena dampaknya, karena Touka Koukan bersifat mewabah. Mirip seperti virus.
Sesungguhnya, proses Touka Koukan ini tidak hanya kita jumpai dalam serial FMA saja. Dalam berbagai kebudayaan, kita selalu dikenalkan dengan konsep Tritunggal atau Trinitas. Contohnya saja, dalam agama Hindu terdapat Trimurti atau Tiga Dewa Utama: Brahma sebagai Sang Pencipta, Wisnu (Vishnu) sebagai Sang Penjaga, dan Siwa (Shiva) sebagai Sang Penghancur. Dalam berbagai agama dan kebudayaan, proses Touka Koukan sudah disebarkan dan diajarkan sebagai inti dari seluruh pergerakan alam semesta: bahwa Touka Koukan adalah daur hidup, reinkarnasi, dan simbol sebagai kebangkitan kembali setelah kematian.
Dalam ilmu pengetahuan semacam biologi pun kita mengetahui bahwa daur hidup organisme pun mengandung prinsip Touka Koukan. Pada saat sebuah organisme contohnya seekor kuda, meninggal, maka jasadnya akan terurai (destruction) menjadi berbagai jasad renik dan mineral yang akan diserap tanah (absorption) dan diolah menjadi humus sebagai bahan nutrisi untuk munculnya sang produsen, yakni tumbuhan (creation).
Dan akhirnya, mari kita kembali ke judul. Bagaimana aplikasi Touka Koukan dalam dunia nyata? Dan apa untungnya untuk diri kita?
Prinsip ini sesungguhnya sudah sangat banyak terjadi dalam hidup kita, hanya saja kita kurang menyadarinya. Contohnya saja pada saat TK dan SD, Anda diajari bahwa dengan berdoa, maka Anda dapat berkomunikasi dengan Tuhan, yang konon adalah kebutuhan esensial dalam hidup. Kemudian, pada SMP, paham itu dihancurkan lagi bahwa berdoa saja tidak cukup. Anda juga harus bekerja dan berusaha (ora et labora) untuk mencapai hasil yang maksimal. Anda menyerap paham itu, menghancurkan yang lama, dan menanamkan paham baru dalam pikiran Anda. Pada saat SMA dan Kuliah, Anda kembali belajar bahwa konsep berusaha dan berdoa saja tidak cukup. Tiba-tiba Anda paham dan sadar bahwa Anda juga butuh planning, management, dan pemilihan strategi yang tetapt dalam proses "usaha" itu. Paham lama Anda kembali hancur...hanya untuk dibangun ulang menjadi lebih baik, dan demikian seterusnya.
Yang mau saya sampaikan dengan contoh di atas adalah:
Mulai dari sekarang, berhentilah untuk takut saat mempelajari dan melakukan sesuatu yang baru.
Manusia diciptakan untuk bertumbuh dan untuk berkembang. Merupakan hak dan kewajiban masing-masing dari kita untuk menyempurnakan diri sendiri sesuai dengan talenta yang diberikan Tuhan pada kita. Jika kita selalu berkata "Tidak!" untuk hal-hal yang baru, padahal hal-hal itu positif, maka kita sendiri yang akan rugi. Mengapa? Karena kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati dan menyerap sebuah pengetahuan baru, yang mungkin saja suatu hari kita perlukan.
Cara yang sama akan menghasilkan result yang sama pula, dan di cara-cara lama inilah kita biasanya terjebak. Untuk meraih hasil yang berbeda - entah itu dalam lingkungan sosial, organisasi, pekerjaan, dan percintaan/romansa - maka Anda harus berani menyerap pengetahuan-pengetahuan baru kemudian "menghancurkan" kaidah-kaidah dan cara-cara lama yang sudah tidak relevan itu. Dari situ, Anda akan membangun kembali diri Anda yang baru, yang merupakan versi yang lebih upgraded dan bermutu daripada yang lama.
Banyak orang merasa takut saat harus menghancurkan diri mereka yang lama. Ilusi akan keluarnya mereka dari kursi nyaman selama ini menghantui diri mereka, dan tiba-tiba berubah menjadi kursi listrik penuh dengan pengekang. Mereka beranggapan bahwa mereka tidak layak untuk "hancur"...karena mereka terlalu tua, terlalu muda, terlalu bodoh, terlalu pandai...terlalu banyak alasan. Mereka selalu mencari-cari cara untuk menghindari "kehancuran" dengan menambal lubang-lubang yang sudah membusuk, sampai tidak bisa ditutupi lagi. Dan pada akhirnya, mereka akan sadar bahwa mereka selama ini mereka hidup dari ilusi...bahwa mereka makan dan minum dari borok dan luka yang sudah tidak bisa lagi dibendung baunya. Mereka akan mencoba berubah, namun sudah terlambat. Virus itu sudah mengkista terlalu lama, dan telah menjadi lebih keras dari berlian.
Karena itu, marilah kita tidak menjadi salah satu dari "mereka." Bagi Anda yang mengenal IT, pasti mengerti bahwa terkadang tidak ada jalan lain menyelamatkan komputer kita selain dengan mem-format ulang harddisk milik kita. Bejibun antivirus yang kita install untuk mempertahankan diri dari virus yang ada malah melambatkan performa CPU dan hanya menjadi solusi semu sebab mereka harus terus "ditambal" dan akhirnya menjadi virus baru. Saat diformat ulang, segalanya menjadi bersih. Sistem operasi yang baru bisa diletakkan di dalamnya, dan pasti akan muncul hal baik dari "kehancuran sementara" itu.
Tentunya itu hanya analogi - Anda tidak perlu sampai memformat ulang diri Anda. Cukup hancurkan kebiasaan lama Anda yang tidak bermutu, seperti: selalu mengambil jalan yang sama saat pergi kuliah/sekolah, menghabiskan waktu dengan bermain MMORPG, atau menyetel musik-musik sedih untuk mengasihani diri sendiri. Cobalah untuk pergi keluar dan melakukan hal baru. Ambil rute baru, carilah kolega baru, dan lakukanlah hal-hal baru bersama. Banyak hal-hal yang baru, sederhana, namun menyenangkan yang bisa Anda lakukan bersama sahabat Anda, seperti: memancing, mengunjungi panti asuhan, bermain billiard, parkour, dan sebagainya.
Jika Anda ingin mendapatkan hal yang belum pernah Anda dapatkan sebelumnya (pekerjaan yang layak, pacar yang cantik), maka lakukanlah hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Seperti quote yang selalu beredar dalam komik Kenji karya Ryuchi Matsuda:
Jika tidak mau masuk sarang harimau, tidak akan mendapatkan anak harimau.
Semoga harimau, ups, prinsip Touka Koukan dapat memberikan kebaikan dalam kehidupan finansial, sosial, spiritual, dan romansa Anda. Salam Strazar.
1 comment:
Pembahasan yang sangat bagus sekali, saya mohon izin untuk meng-copy paste post ini ke facebook dan disertai link yang merujuk ke blog ini.
Post a Comment