
Untuk gejala demam berdarah, silakan dilihat/di-googling sendiri. Kebanyakan sih hampir sama seperti demam flu biasa, kecuali beberapa gejala khusus. Saya sendiri selain mengalami kenaikan suhu tubuh, juga mengalami pilek-batuk, kemudian tanda yang paling kentara adalah pendarahan gusi dan (maaf) tinja yang berwarna hitam serta lembek. Tubuh juga terasa pegal dan lemas.
Untuk masalah bintik-bintik merah, ternyata tidak harus muncul pada setiap penderita demam berdarah. Saya sendiri tidak muncul bintik-bintik merahnya.
Langkah utama untuk melakukan perawatan demam berdarah di rumah (atau di rumah sakit) adalah menaikkan jumlah trombosit dan memberikan asupan gizi secara teratur pada penderita. Di rumah sakit, biasanya ini dilakukan melewati infus. Nah, daripada mahal-mahal bayar biaya opname berjuta-juta hanya untuk diinfus (yang isinya sebenarnya hanyalah gula dan beberapa mineral), kan lebih baik kita cari pengganti infus yang biayanya lebih terjangkau. Ya tidak? ;)
Selain itu, karena demam berdarah disebabkan oleh virus dan belum ada anti-virusnya, maka obat dari DB sesungguhnya belum ada. Satu-satunya cara untuk mengobati DB adalah meningkatkan kekebalan tubuh sang penderita. Caranya ya dengan meningkatkan trombosit tadi plus istirahat yang banyak.
Pengganti infus yang baik dan sudah sangat sering disarankan adalah Pocari Sweat. Minuman yang satu ini tidak hanya berguna untuk mengembalikan ion tubuh setelah beraktivitas, namun juga mengandung 98% cairan yang sama dengan yang ada pada infus, bahkan lebih kental kadar nutrisinya. Zat yang penting pada Pocari Sweat terutama adalah kandungan Ca2+ yang mengubah protrombin menjadi trombin alias trombosit. Untuk itu, Pocari Sweat harus diminumkan secara teratur 1 gelas standar sesudah makan. Pada saat sakit DB, saya minum sampai 1,5 liter Pocari Sweat selama 5 hari.

Nah, untuk mendapatkan banyak protrombin, saya sarankan untuk mengkonsumsi buah jambu biji (yang dagingnya merah). Cara mengkonsumsinya bisa langsung atau yang berwujud jus. Saya sarankan yang berwujud jus saja, seperti Buavita Guava Juice (Jus Jambu Biji) agar lebih mudah diserap tubuh. Jus jambu biji ini, sama seperti Pocari Sweat, diminum 1,5 gelas standar sehabis makan. Ah, jangan lupa jika mengkonsumsi jambu biji secara langsung, pisahkan bijinya, karena konon jika tertelan cukup banyak malah dapat menimbulkan radang appendix (umbai usus buntu).

Biji angkak (atau ang co) yang berbentuk seperti beras merah dan biasa dibuat untuk membuat warna merah pada olahan daging babi ini, juga harus dikonsumsi untuk menaikkan trombosit. Caranya, angkak direbus dengan air matang sampai air rebusannya berwarna merah agak gelap. Nah, air rebusannya ini yang diminum.

Pada saat mengalami DB, mungkin perut akan terasa tidak enak (sebah), seperti yang saya alami. Bahkan bisa jadi (maaf) gas akan keluar terus tidak berhenti. Untuk mengatasinya, yang paling efektif adalah dengan rebusan/seduhan kunyit (di toko-toko sudah dijual kunyit-jahe instant bungkusan). Saya sarankan juga untuk mengkonsumsi Enzyplex sebelum atau sesudah makan untuk menormalkan fungsi enzim lambung.
Bagi para penderita DB, sesungguhnya tidak ada pantangan makanan. Namun, bagi yang perutnya terasa sebah, dapat dihidangkan bubur, entah bubur nasi atau bubur bayi.
Air putih juga adalah cairan yang wajib diminum secara teratur saat menderita demam berdarah.
Mungkin pada saat sakit DB atau justru setelah sakitnya, otot-otot tubuh terutama punggung dan jari akan terasa pegal. Hal ini disebabkan karena banyaknya nutrisi, terutama cairan tubuh, karbohidrat, gula, dan vitamin B yang hilang dari tubuh karena penyakit. Pegal ini bisa ditanggulangi dengan mengkonsumsi Neurobion, 1 pil sehabis makan.
Saya melakukan rangkaian pengobatan di atas selama 1 setengah minggu. Pada hari kelima pengobatan, dilakukan cek darah kembali, dan jumlah trombosit sudah mencapai 165.000 (naik melewati batas normal minimum yakni 150.000) dan jumlah leukosit telah normal kembali. Ingat, gejala DB seperti tapal kuda. Pada hari satu sampai tiga (terkadang empat), demam akan mencapai 38 sampai mencapai 39 derajat Celcius. Pada hari keempat atau kelima, demam akan turun NAMUN JUSTRU INILAH FASE KRITIS. Jumlah asupan gizi dan trombosit harus benar-benar dijaga dan digenjot pada fase kritis ini. Jika demam kembali lagi pada hari keenam, maka inilah fase penyembuhan, dan setelah itu, pada saat demam berangsur hilang, maka itu berarti sudah bisa dikatakan bahwa penderita telah melewati masa kritis dan sudah hampir sembuh.
Saya ringkas kembali, berikut adalah bahan/asupan yang harus dikonsumsi secara teratur pada perawatan demam berdarah di rumah sendiri:
-Pocari Sweat, 1.5-2 Liter / hari
-Jus Jambu Biji (Guava), 1.5-2 Liter/hari
-air putih sebanyak-banyaknya
-rebusan angkak, 1.5 Liter/hari
-rebusan/seduhan kunyit+jahe+temulawak dan Enzyplex untuk perut kembung
-bubur bayi bagi yang perutnya sebah
-Inza dan Ikadryl untuk gejala batuk-pilek
-Neurobion untuk menghilangkan pegal-pegal
Nah, demikian pengobatan demam berdarah di rumah sendiri a la Shinrue. Meski ini pengobatan di rumah, namun sesungguhnya sama saja dengan cara pengobatan di RS. Perlu dicatat bahwa pengobatan di atas sangat efektif untuk gejala DB yang belum terlalu parah (pendarahan parah belum terjadi / belum memasuki fase kritis). Jika pendarahan parah sudah terjadi, ya mau tidak mau memang harus ke rumah sakit. Jaga kesehatan Anda selalu, selamat mencoba (mudah-mudahan tidak perlu sampai harus mencoba ^^)!
Untuk masalah bintik-bintik merah, ternyata tidak harus muncul pada setiap penderita demam berdarah. Saya sendiri tidak muncul bintik-bintik merahnya.
Langkah utama untuk melakukan perawatan demam berdarah di rumah (atau di rumah sakit) adalah menaikkan jumlah trombosit dan memberikan asupan gizi secara teratur pada penderita. Di rumah sakit, biasanya ini dilakukan melewati infus. Nah, daripada mahal-mahal bayar biaya opname berjuta-juta hanya untuk diinfus (yang isinya sebenarnya hanyalah gula dan beberapa mineral), kan lebih baik kita cari pengganti infus yang biayanya lebih terjangkau. Ya tidak? ;)
Selain itu, karena demam berdarah disebabkan oleh virus dan belum ada anti-virusnya, maka obat dari DB sesungguhnya belum ada. Satu-satunya cara untuk mengobati DB adalah meningkatkan kekebalan tubuh sang penderita. Caranya ya dengan meningkatkan trombosit tadi plus istirahat yang banyak.
Pengganti infus yang baik dan sudah sangat sering disarankan adalah Pocari Sweat. Minuman yang satu ini tidak hanya berguna untuk mengembalikan ion tubuh setelah beraktivitas, namun juga mengandung 98% cairan yang sama dengan yang ada pada infus, bahkan lebih kental kadar nutrisinya. Zat yang penting pada Pocari Sweat terutama adalah kandungan Ca2+ yang mengubah protrombin menjadi trombin alias trombosit. Untuk itu, Pocari Sweat harus diminumkan secara teratur 1 gelas standar sesudah makan. Pada saat sakit DB, saya minum sampai 1,5 liter Pocari Sweat selama 5 hari.

Nah, untuk mendapatkan banyak protrombin, saya sarankan untuk mengkonsumsi buah jambu biji (yang dagingnya merah). Cara mengkonsumsinya bisa langsung atau yang berwujud jus. Saya sarankan yang berwujud jus saja, seperti Buavita Guava Juice (Jus Jambu Biji) agar lebih mudah diserap tubuh. Jus jambu biji ini, sama seperti Pocari Sweat, diminum 1,5 gelas standar sehabis makan. Ah, jangan lupa jika mengkonsumsi jambu biji secara langsung, pisahkan bijinya, karena konon jika tertelan cukup banyak malah dapat menimbulkan radang appendix (umbai usus buntu).

Biji angkak (atau ang co) yang berbentuk seperti beras merah dan biasa dibuat untuk membuat warna merah pada olahan daging babi ini, juga harus dikonsumsi untuk menaikkan trombosit. Caranya, angkak direbus dengan air matang sampai air rebusannya berwarna merah agak gelap. Nah, air rebusannya ini yang diminum.

Pada saat mengalami DB, mungkin perut akan terasa tidak enak (sebah), seperti yang saya alami. Bahkan bisa jadi (maaf) gas akan keluar terus tidak berhenti. Untuk mengatasinya, yang paling efektif adalah dengan rebusan/seduhan kunyit (di toko-toko sudah dijual kunyit-jahe instant bungkusan). Saya sarankan juga untuk mengkonsumsi Enzyplex sebelum atau sesudah makan untuk menormalkan fungsi enzim lambung.
Bagi para penderita DB, sesungguhnya tidak ada pantangan makanan. Namun, bagi yang perutnya terasa sebah, dapat dihidangkan bubur, entah bubur nasi atau bubur bayi.
Air putih juga adalah cairan yang wajib diminum secara teratur saat menderita demam berdarah.
Mungkin pada saat sakit DB atau justru setelah sakitnya, otot-otot tubuh terutama punggung dan jari akan terasa pegal. Hal ini disebabkan karena banyaknya nutrisi, terutama cairan tubuh, karbohidrat, gula, dan vitamin B yang hilang dari tubuh karena penyakit. Pegal ini bisa ditanggulangi dengan mengkonsumsi Neurobion, 1 pil sehabis makan.
Saya melakukan rangkaian pengobatan di atas selama 1 setengah minggu. Pada hari kelima pengobatan, dilakukan cek darah kembali, dan jumlah trombosit sudah mencapai 165.000 (naik melewati batas normal minimum yakni 150.000) dan jumlah leukosit telah normal kembali. Ingat, gejala DB seperti tapal kuda. Pada hari satu sampai tiga (terkadang empat), demam akan mencapai 38 sampai mencapai 39 derajat Celcius. Pada hari keempat atau kelima, demam akan turun NAMUN JUSTRU INILAH FASE KRITIS. Jumlah asupan gizi dan trombosit harus benar-benar dijaga dan digenjot pada fase kritis ini. Jika demam kembali lagi pada hari keenam, maka inilah fase penyembuhan, dan setelah itu, pada saat demam berangsur hilang, maka itu berarti sudah bisa dikatakan bahwa penderita telah melewati masa kritis dan sudah hampir sembuh.
Saya ringkas kembali, berikut adalah bahan/asupan yang harus dikonsumsi secara teratur pada perawatan demam berdarah di rumah sendiri:
-Pocari Sweat, 1.5-2 Liter / hari
-Jus Jambu Biji (Guava), 1.5-2 Liter/hari
-air putih sebanyak-banyaknya
-rebusan angkak, 1.5 Liter/hari
-rebusan/seduhan kunyit+jahe+temulawak dan Enzyplex untuk perut kembung
-bubur bayi bagi yang perutnya sebah
-Inza dan Ikadryl untuk gejala batuk-pilek
-Neurobion untuk menghilangkan pegal-pegal
Nah, demikian pengobatan demam berdarah di rumah sendiri a la Shinrue. Meski ini pengobatan di rumah, namun sesungguhnya sama saja dengan cara pengobatan di RS. Perlu dicatat bahwa pengobatan di atas sangat efektif untuk gejala DB yang belum terlalu parah (pendarahan parah belum terjadi / belum memasuki fase kritis). Jika pendarahan parah sudah terjadi, ya mau tidak mau memang harus ke rumah sakit. Jaga kesehatan Anda selalu, selamat mencoba (mudah-mudahan tidak perlu sampai harus mencoba ^^)!
17 comments:
kemaren sakit jg pake buavita jambu yg 1 kotak sehari n lumayan sii.....
aq belum pernah sakit db... tapi setidaknya malaria pernah.. kalau masalah makanan, saya justru minta yang saya gemari, misalnya cake coklat yang mahal2 yang jarang saya makan, dengan demikian jadi bisa ngemil terus...
@KaRaKuRi:
Iya, KK ^^
@dre:
Ah, dasar spoiled king XD
buahjambu emang obatnya yang paling ampuh....
widih nice inpo gan
Tq Gan...^^
Tc c kL kna DB trz pnh mNTah drah. Pa udh dkTA prah??
Truz dr atURan2 dr cr km tc, takar & wkt mnum bhan2 td dlam 1wkt( Mnum p0cari,guava,sduhn angkau,seduhn rimpang n enzyplex shbis/sbelum mkan) ato gmN??
Thx b4 ^_^
Tc c kL kna DB trz pnh mNTah drah. Pa udh dkTA prah??
Truz dr atURan2 dr cr km tc, takar & wkt mnum bhan2 td dlam 1wkt( Mnum p0cari,guava,sduhn angkau,seduhn rimpang n enzyplex shbis/sbelum mkan) ato gmN??
Thx b4 ^_^
trims broo.
makasih infonya min...
saya lagi kena db juga ni..
Thanks banget infonya. Anak gue hellen lagi sakit nih....udah 2 hari panasnya ngak turun.....mau coba perawatan di rumah dulu... .
Maw nanya nh, yang dikatakan perdarahan parah tuh contohnya apa ya? Bintik merah apa trmasuk perdarahan parah atw ringan,,, trims
Sedkt info...kl blm ktauan pnyktnya apa, (krn gejala DbD mrip typhus, tny dokter dl), sbaiknya jangan minum Pocari. Kl typhus justru memperparah kondisi.
Bnyak provokator hahaha
Buahvita dan paracetamol di minum
Makasih banyak kak infonga sangat membantu :)
info yg memang harus dishare baik pengalaman pribadi, keluarga, sahabat. Jambu biji merah dan angka mmg sudah tersohor untuk membantu penbah trombosit bagi penderita dbd
Post a Comment